Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah danau dan Supervolcano. Danau ini adalah 100 kilometer panjang, lebar 30 kilometer, dan sampai 505 meter (1.666 kaki) yang mendalam. Terletak di tengah-tengah bagian utara pulau Sumatera Indonesia dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 kaki). Ini adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia.
Danau Toba adalah situs letusan supervolcanic besar diperkirakan VEI 8 yang terjadi 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu, yang mewakili acara iklim berubah.
Ini adalah terbesar yang diketahui letusan eksplosif di Bumi dalam 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, itu konsekuensi global untuk populasi manusia: itu membunuh sebagian manusia yang hidup pada waktu itu dan diyakini telah menciptakan hambatan populasi di Afrika timur tengah dan India, yang mempengaruhi make up genetik dunia-manusia populasi yang luas hingga saat ini.
Hipotesis ini tidak diterima secara luas karena bukti yang kurang untuk penurunan atau kepunahan hewan lain, termasuk spesies yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Telah diterima bahwa letusan Toba menyebabkan musim dingin vulkanik dengan penurunan di seluruh dunia dalam suhu antara 3 sampai 5 ° C (5,4-9,0 ° F), dan sampai 15 ° C (27 ° F) di lintang yang lebih tinggi.
Danau Toba adalah sebuah danau dan Supervolcano. Danau ini adalah 100 kilometer panjang, lebar 30 kilometer, dan sampai 505 meter (1.666 kaki) yang mendalam. Terletak di tengah-tengah bagian utara pulau Sumatera Indonesia dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 kaki). Ini adalah danau terbesar di Indonesia dan danau vulkanik terbesar di dunia.
Danau Toba adalah situs letusan supervolcanic besar diperkirakan VEI 8 yang terjadi 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu, yang mewakili acara iklim berubah.
Ini adalah terbesar yang diketahui letusan eksplosif di Bumi dalam 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, itu konsekuensi global untuk populasi manusia: itu membunuh sebagian manusia yang hidup pada waktu itu dan diyakini telah menciptakan hambatan populasi di Afrika timur tengah dan India, yang mempengaruhi make up genetik dunia-manusia populasi yang luas hingga saat ini.
Hipotesis ini tidak diterima secara luas karena bukti yang kurang untuk penurunan atau kepunahan hewan lain, termasuk spesies yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Telah diterima bahwa letusan Toba menyebabkan musim dingin vulkanik dengan penurunan di seluruh dunia dalam suhu antara 3 sampai 5 ° C (5,4-9,0 ° F), dan sampai 15 ° C (27 ° F) di lintang yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar